Penjabat Gubernur DKI Jakarta Uji Coba Makanan Gratis dengan Dana Operasional Pribadi

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menggelar uji coba makanan gratis di SDN Cideng 07 menggunakan dana operasional pribadinya

Table of Contents :

Jakarta-Guide.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memantau langsung uji coba pertama program makanan bergizi gratis pada 19 Agustus 2024 di SDN Cideng 07, Gambir, Jakarta Pusat. Program ini rencananya akan diterapkan secara nasional oleh pemerintahan terpilih Presiden Prabowo Subianto.

Heru Budi Hartono mengungkapkan bahwa dana untuk uji coba ini berasal dari dana operasional pribadinya, mengingat program tersebut belum resmi dimasukkan ke dalam anggaran daerah. "Anggarannya memang belum tersedia,".

Untuk uji coba di SDN Cideng 07, sekitar Rp 8 juta dialokasikan dengan setiap porsi makanan bernilai Rp 15,000. Sebanyak 498 siswa berpartisipasi dalam uji coba ini. Menu yang disajikan hari itu terdiri dari nasi, tumis kubis, ayam goreng, pisang, dan air mineral dalam kemasan. Menu akan berbeda setiap harinya.

Baca juga: Buka Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024: Cek Syarat dan Jadwalnya di Sini

Sebagai informasi, dalam peraturan pemerintah tentang keuangan kepala daerah, seorang gubernur berhak atas anggaran operasional yang berkisar antara Rp 150 juta hingga Rp 1,25 miliar per bulan, tergantung pada pendapatan asli daerah (PAD). Heru memastikan bahwa uji coba ini akan berlanjut hingga September, dengan sebagian anggaran tetap berasal dari dana operasionalnya. Selain itu, dia juga berencana untuk mengajak perusahaan daerah untuk ikut serta dalam pendanaan program ini.

Baca juga: Ekonomi Menggerogoti Industri F&B Target Pertumbuhan Diturunkan Menjadi 5%

Saat ini, program makanan gratis ini baru diujicobakan di sekolah dasar. Pemerintah daerah belum memutuskan apakah akan memperluasnya ke tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Program makanan gratis ini merupakan salah satu program unggulan Prabowo yang bertujuan untuk memberikan gizi lebih baik kepada 82 juta anak, guru, dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

Setelah Pidato Tahunan RAPBN pekan lalu, program ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 450 triliun per tahun saat diterapkan sepenuhnya. Sebesar Rp 71 triliun telah dialokasikan untuk tahun depan.