Home |

Ekonomi Menggerogoti Industri F&B Target Pertumbuhan Diturunkan Menjadi 5%

Ayana Media

|

Aug 20, 2024

Ekonomi Menggerogoti Industri F&B Target Pertumbuhan Diturunkan Menjadi 5%

Industri makanan dan minuman Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan 2024 menjadi 5% akibat krisis daya beli dan inflasi harga konsumen

Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024 – Industri makanan dan minuman di Indonesia kini menghadapi tantangan besar dengan penurunan signifikan pada proyeksi pertumbuhannya. Asosiasi Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) baru-baru ini menurunkan target pertumbuhan mereka untuk tahun 2024 menjadi hanya 5 persen, sebuah penyesuaian drastis dari proyeksi sebelumnya yang berada di kisaran 7-9 persen. Penurunan target pertumbuhan ini mencerminkan dampak negatif dari kondisi ekonomi yang kurang mendukung serta krisis daya beli yang semakin parah.

Menurut Ketua Gapmmi, Adhi S. Lukman, meskipun ada harapan untuk pertumbuhan tahunan sebesar 5,5 persen pada kuartal ketiga, kinerja keseluruhan tahun ini diperkirakan akan lebih lemah. Adhi menjelaskan bahwa perhitungan saat ini memperkirakan pertumbuhan hanya sekitar 5 persen pada akhir tahun. Ini adalah revisi besar dari proyeksi awal dan menunjukkan bagaimana ketidakpastian ekonomi dan penurunan daya beli konsumen telah mempengaruhi pertumbuhan industri makanan dan minuman.

Baca juga: Rekomendasi Brunch di Jakarta Bel Étage Sabtu di The St. Regis yang Wajib Dicoba

Dampak Ekonomi Terhadap Industri Makanan dan Minuman #

Kondisi ekonomi yang tidak stabil telah menggerogoti daya beli konsumen, terutama bagi rumah tangga dengan pendapatan menengah ke bawah. Penurunan daya beli ini berimbas langsung pada industri makanan dan minuman, yang kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pertumbuhan penjualannya. Kenaikan harga barang dan inflasi harga konsumen turut berkontribusi pada masalah ini, yang terlihat dari penurunan pada indeks harga konsumen (IHK) selama beberapa bulan terakhir.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa IHK mengalami penurunan berturut-turut selama tiga bulan terakhir – turun 0,03 persen pada Mei, 0,08 persen pada Juni, dan 0,18 persen pada Juli. Penurunan ini mencerminkan ketidakstabilan ekonomi yang mempengaruhi daya beli konsumen, dan menjadi tantangan besar bagi industri F&B dalam meraih target proyeksi pertumbuhan mereka. Kondisi ini menggarisbawahi perlunya evaluasi proyeksi F&B dan penyesuaian strategi untuk menghadapi tantangan yang ada.

Baca juga: 10 Rekomendasi Tempat Nongkrong di Bintaro, Termasuk Kopi Nako yang Hits

Proyeksi Pertumbuhan Sektor Makanan dan Minuman 2024 #

Dengan revisi target pertumbuhan menjadi 5 persen, industri makanan dan minuman harus menyesuaikan harapan mereka terhadap realitas ekonomi saat ini. Proyeksi penjualan makanan di tahun 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, dan industri harus menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai pertumbuhan yang diharapkan.

Gapmmi dan pelaku industri lainnya harus terus memantau tren pasar F&B dan dampak inflasi harga konsumen pada daya beli. Analisis ekonomi industri menjadi krusial untuk memahami perubahan dinamika pasar dan merumuskan strategi yang sesuai. Penting untuk mengantisipasi bagaimana penurunan daya beli konsumen dapat mempengaruhi pertumbuhan industri F&B dan untuk menyesuaikan ekspektasi serta perencanaan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung.

Evaluasi dan Tantangan Masa Depan untuk Industri F&B #

Evaluasi proyeksi pertumbuhan dan penyesuaian strategi adalah langkah penting untuk industri makanan dan minuman dalam menghadapi tantangan saat ini. Penurunan target Gapmmi menjadi 5 persen mencerminkan kebutuhan untuk beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang berubah. Tantangan seperti penurunan daya beli konsumen dan inflasi harga konsumen memerlukan strategi yang lebih fleksibel dan inovatif untuk menjaga pertumbuhan penjualan makanan.

Dalam menghadapi situasi ini, industri F&B harus berfokus pada inovasi dan penyesuaian produk untuk menarik segmen pasar yang berbeda. Memahami perubahan tren pasar F&B dan kebutuhan konsumen akan menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang meskipun kondisi ekonomi yang kurang ideal. Dengan pendekatan yang tepat, industri makanan dan minuman dapat tetap berfungsi dengan baik dan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi meskipun dalam situasi yang menantang.

...

Ayana Media

|

Sep 08, 2023

5 Rekomendasi Tempat Wisata Dekat Stasiun LRT di Jakarta, Temukan Spot Santai Pulang Kerja

Wisata di dekat Stasiun LRT sambil nyantai di spot...

Baca Selengkapnya
...

Ayana Media

|

May 06, 2023

Wisata Religi ke 6 Masjid Indah di Jakarta yang Wajib Dikunjungi

Selain untuk ibadah, masjid juga bisa jadi tempat ...

Baca Selengkapnya
...

Ayana Media

|

Apr 26, 2023

5 Tempat Wisata Kuliner Khas Jakarta yang Jarang Diketahui

5 Tempat Wisata Kuliner Khas Jakarta yang Jarang D...

Baca Selengkapnya
...

Ayana Media

|

Apr 08, 2024

Rekomendasi 10 Spot Menikmati Tradisi Malam Takbir di Jakarta

Rayakan malam takbiran di jakarta dengan 10 rekome...

Baca Selengkapnya
...

Ayana Media

|

Nov 26, 2023

Makan Bareng Keluarga di 5 Rekomendasi Tempat Lesehan di Jakarta Terbaik 2023

Pengen ngobrol sambil makan sama keluarga? Nih, co...

Baca Selengkapnya