Kementrian Indoneisa Klaim Kereta Cepat Whoosh Dapat Hemat BBM Sebesar Rp3.2 Triliun

Potensi Penghematan Hemat Biaya BBM dan Efisiensi Energi

Table of Contents :

Jakarta-Guide.com - Kereta Cepat Whoosh yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung, Jawa Barat, berpotensi membantu Indonesia menghemat biaya bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun (US$198 juta) setiap tahun, kata Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam postingan Instagram-nya yang dikutip pada Minggu, 21 Juli 2024, Thohir mencatat bahwa layanan kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat sejak diluncurkan pada 17 Oktober tahun lalu.

“Tidak hanya Whoosh mengurangi waktu perjalanan, tetapi juga membuat penggunaan energi lebih efisien. Berkat mesin bertenaga listrik, kereta cepat Jakarta-Bandung dapat menghemat biaya bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun per tahun,” ujarnya.

Menteri juga menunjukkan bahwa kereta cepat ini telah mengangkut sebanyak empat juta penumpang hingga bulan Juli, menambahkan bahwa angka tersebut mencerminkan tingkat antusiasme dan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap layanan kereta cepat ini.

Thohir kemudian menekankan bahwa keberadaan kereta cepat telah meningkatkan jumlah wisatawan dan merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Kereta cepat Jakarta-Bandung telah menyumbang Rp86,5 triliun (US$5,3 miliar) terhadap nilai produk domestik bruto regional Jakarta dan Jawa Barat,” katanya.

Dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam, kereta cepat Whoosh dengan cepat mengangkut orang dari Stasiun Halim di Jakarta ke Stasiun Tegalluar di Bandung dan sebaliknya.

Berkat kereta ini, orang-orang sekarang dapat bepergian antara dua wilayah tersebut dalam waktu sekitar 40 menit, sebuah pengurangan signifikan dari waktu perjalanan sebelumnya yang mencapai tiga jam.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memuji kereta ini, mengatakan bahwa kereta tersebut telah memungkinkan Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara maju.

“Keberadaan kereta Whoosh telah mengakhiri era tanpa kereta cepat di Asia Tenggara dan menandai era baru perkeretaapian Indonesia,” ujarnya.